INDONESIA RESPPON MENGANTARKAN DESA PEJANGGIK MENJADI DESA SADAR HAM PERTAMA DI INDONESIA

HM. OZI IR | 21 Juni 2025
event
INDONESIA RESPPON MENGANTARKAN DESA PEJANGGIK MENJADI DESA SADAR HAM PERTAMA DI INDONESIA

Lombok Tengah – Sebuah tonggak sejarah baru tercipta di Desa Pejanggik, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah. Desa ini resmi ditetapkan sebagai Desa Sadar Hak Asasi Manusia (HAM) pertama di Indonesia oleh Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, dalam acara akbar yang digelar di Lapangan IEZ, Sabtu (21/6/2025).

Penetapan ini merupakan hasil kolaborasi dan inisiatif kuat dari Indonesia Respon yang berperan sebagai inisiator, mendorong lahirnya gerakan desa sadar HAM yang menekankan pada prinsip P5 HAM: penghormatan, perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM.

“Pencetusan ini tidak sekadar jatuh dari langit, tapi berakar dari sejarah panjang Kerajaan Pejanggik yang menjunjung tinggi nilai spiritualitas, humanisme, dan penghormatan terhadap manusia, alam, dan adat,” ujar Menteri Natalius dalam pidatonya.

Ia menyebut bahwa penetapan ini adalah bagian dari jiwa masyarakat yang telah lama tumbuh dan akhirnya muncul dalam bentuk komitmen nyata terhadap perjuangan keadilan dan HAM.

Indonesia Respon, sebagai organisasi penggerak sosial, dipuji atas perannya sebagai inisiator utama dalam proses panjang yang mengantarkan Desa Pejanggik menuju pengakuan nasional ini.

“Ketika Desa Pejanggik berkomitmen menyatukan nilai-nilai adat dengan nilai HAM, saya yakin mereka sedang membangun pondasi kuat untuk masa depan. Ini adalah langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Natalius.

Wakil Gubernur NTB, Hj Indah Damayanti Putri, yang turut hadir dalam acara ini, menyatakan bahwa pencapaian Desa Pejanggik harus menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di NTB dan Indonesia.

“Melalui Desa Pejanggik, kita tunjukkan kesadaran akan makna HAM yang sesungguhnya. Ini bukan hanya seremoni, tetapi transformasi nilai,” ujarnya.

Dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan, Menteri Natalius yang mengenakan pakaian adat NTB juga secara simbolis diangkat sebagai 'anak adat' Desa Pejanggik.

“Ini menandakan Pak Menteri sudah menjadi bagian dari keluarga besar kami di Loteng dan NTB,” tambah Indah.

Penetapan Desa Sadar HAM ini ditandai dengan pembacaan deklarasi P5 HAM oleh pemuda-pemudi desa, serta pemukulan gong oleh Menteri HAM. Acara juga diawali dengan jalan sehat bertema ‘Jalan Sehat Sadar HAM’ yang diikuti ribuan warga, lengkap dengan undian berhadiah yang semakin memeriahkan suasana.

Langkah besar ini diharapkan menjadi awal dari gerakan nasional desa-desa sadar HAM di seluruh Indonesia, dengan Desa Pejanggik sebagai contoh dan pelopor yang menginspirasi.